Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting

abuha

Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting

IDNblogger.com – Stunting, suatu kondisi di mana tinggi badan anak berada jauh di bawah standar pertumbuhan normal, telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia.

Kekurangan gizi kronis yang dialami anak-anak pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi faktor utama penyebab terjadinya stunting.

Untuk mengatasi masalah ini, pemberian makanan tambahan menjadi salah satu upaya strategis yang penting.

Pada artikel ini kami akan membahas secara mendetail tentang pemberian makanan tambahan untuk anak stunting, mulai dari pengertian, tujuan, jenis, hingga cara pemberiannya yang tepat.

Berikut Penjelasan Tentang Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting

Pengertian Makanan Tambahan

Makanan tambahan adalah makanan yang diberikan kepada anak selain makanan pokok untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan.

Makanan tambahan sangat penting untuk anak-anak stunting karena membantu mengejar ketertinggalan pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Tujuan Pemberian Makanan Tambahan

  • Meningkatkan asupan energi dan protein
  • Memenuhi kebutuhan mikronutrien, seperti zat besi, vitamin A, dan yodium
  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak

Jenis Makanan Tambahan

Terdapat dua jenis utama makanan tambahan untuk anak stunting:

  • Makanan Tambahan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI): Untuk anak usia 6-24 bulan, diberikan sebagai makanan pendamping menyusui atau pemberian susu formula.
  • Makanan Tambahan Balita (MTB): Untuk anak usia 2-5 tahun, diberikan sebagai makanan tambahan selain makanan pokok.

Pemberian Makanan Tambahan yang Tepat

Pemberian makanan tambahan harus dilakukan dengan tepat agar efektif dalam mengatasi stunting. Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan:

  • Waktu Pemberian: Berikan makanan tambahan secara teratur, 2-3 kali sehari untuk MPASI dan 1-2 kali sehari untuk MTB.
  • Jumlah: Sesuaikan jumlah makanan tambahan dengan usia dan kebutuhan kalori anak.
  • Jenis Makanan: Pilih makanan kaya nutrisi, seperti makanan berprotein tinggi (daging, unggas, ikan), makanan kaya zat besi (hati, bayam), makanan kaya vitamin A (wortel, ubi), dan makanan kaya yodium (garam beryodium).
  • Cara Pemberian: Masak makanan tambahan dengan cara yang higienis dan mudah dicerna anak. Haluskan atau potong-potong makanan sesuai tekstur yang sesuai dengan usia anak.
  • Pemantauan: Pantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas pemberian makanan tambahan.
Baca Juga:  Nasi Goreng Surabaya: Cita Rasa Khas yang Melegenda

Makanan Tambahan Kaya Nutrisi

Berikut adalah beberapa contoh makanan tambahan kaya nutrisi yang direkomendasikan untuk anak stunting:

  • Bubur kacang hijau (kaya protein, serat)
  • Sup daging ayam (kaya protein, zat besi)
  • Jus buah naga (kaya vitamin C, antioksidan)
  • Telur rebus (kaya protein, lemak sehat)
  • Ikan bakar (kaya protein, asam lemak omega-3)
  • Yoghurt (kaya protein, kalsium)

Pencegahan Stunting

Selain pemberian makanan tambahan, pencegahan stunting juga sangat penting. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Pastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup
  • Praktikkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan
  • Berikan MPASI tepat waktu dan sesuai kebutuhan
  • Jaga kebersihan dan sanitasi lingkungan
  • Akses layanan kesehatan yang berkualitas

Kesimpulan

Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu upaya penting untuk mengatasi stunting pada anak.

Dengan memberikan makanan tambahan yang tepat dan kaya nutrisi, anak-anak stunting dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Selain itu, pencegahan stunting melalui praktik nutrisi yang baik dan layanan kesehatan yang berkualitas juga sangat krusial.

Dengan mengatasi stunting, kita dapat mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan berprestasi.

Related Post